Kerangka Acuan
SEKOLAH DJUANDA
MENGEMBALIKAN ARAH KEMARITIMAN REPUBLIK
Jakarta, 1-30 September 2016
Latar Belakang
Harapan masyarakat pesisir (nelayan tradisional, perempuan nelayan, pembudidaya ikan, petambak garam dan pelestari ekosistem pesisir) membesar tatkala Presiden Joko Widodo menegaskan, “Sebagai negara maritim, samudra, laut, selat dan teluk adalah masa peradaban kita. Kita telah terlalu lama memunggungi laut, memunggungi samudra, dan memunggungi selat dan teluk. Ini saatnya kita mengembalikan semuanya sehingga ‘Jalesveva Jayamahe’, di laut justru kita jaya, sebagai semboyan kita di masa lalu bisa kembali”. Penegasan ini disampaikan di dalam prosesi pelantikan presiden dan wakil presiden di Ruang Sidang Paripurna I, Gedung Nusantara, Kompleks DPR/MPR, Jakarta, pada tanggal 20 Oktober 2014.
Pada perkembangannya, orientasi poros maritim dunia ala Presiden Joko Widodo justru menggembosi semangat kolektif rakyat dalam memanfaatkan kekayaan samudra, laut, selat, dan teluk dan menempatkannya sebagai beranda. Pusat Data dan Informasi KIARA (Juli 2016) menemui fakta sedikitnya 30 kabupaten/kota tengah menimbun wilayah pesisirnya. Senada dengan hal itu, sedikitnya 30 pulau-pulau kecil dikonsesikan kepada pemodal asing dalam jangka waktu mencapai 60 tahun. Dalam situasi itulah, hak-hak konstitusional masyarakat pesisir (nelayan tradisional, perempuan nelayan, petambak garam, pembudidaya ikan, dan pelestari ekosistem pesisir) dinomorduakan dan bahkan mengalami kriminalisasi. Mereka menjadi kuli bagi bangsa-bangsa lain.
Atas dasar kondisi Indonesia itulah, KIARA (Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan) berkeinginan untuk mengambil peran dan berkontribusi mengembalikan arah kemaritiman republik melalui Sekolah Djuanda. Sekolah ini merupakan inisiatif KIARA agar dapat dijadikan sebagai wahana memperluas gagasan kemaritiman sebagaimana diperjuangkan oleh KIARA dan bertumpu pada pemikiran-pemikiran visioner para pendiri republik (founding fathers).
Pemakaian nama Djuanda juga bukan tanpa alasan. Sejarah Republik mencatat, Perdana Menteri Ir. H. Djuanda Kartawidjaja, pada 13 Desember 1957 mendeklarasikan bahwa Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan. Deklarasi Djuanda secara geopolitik memiliki arti yang sangat strategis bagi kesatuan, persatuan, pertahanan, dan kedaulatan serta kemajuan Indonesia. Deklarasi ini dapat disebut merupakan pilar utama ketiga dari bangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tiga pilar utama tersebut adalah: (1) Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 yang merupakan pernyataan Kesatuan Kejiwaan Indonesia; dan (2) Proklamasi 17 Agustus 1945 sebagai pernyataan kemerdekaan NKRI; Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957 sebagai pernyataan Kesatuan Kewilayahan Indonesia (darat, laut, dan udara).
Hal penting lainnya, Djuanda adalah sosok yang sangat diperhitungkan oleh Presiden Soekarno. Ia dikenal sebagai pribadi yang jujur, teliti, dan bertanggungjawab. Tak mengherankan bila Soekarno mempercayai Djuanda sebagai penjabat pelbagai posisi strategis di masa pemerintahannya.
Oleh karena itu, KIARA mengharapkan kehadiran Sekolah Djuanda bisa menjadi oase di tengah padang gurun ketersesatan arah kemaritiman republik, khususnya bagi generasi-generasi muda.
Tujuan Kegiatan
Penyelenggaraan Sekolah Djuanda diharapkan mampu mencapai 3 (tiga) tujuan utama sebagai berikut: pertama, mendudukkan peta pemikiran dan aktualisasi kemaritiman republik kepada para peserta agar memahami situasi dan kondisi yang tengah dihadapi; kedua, memberikan pengenalan pelbagai keterampilan teknis-organisasional kepada para peserta agar memiliki kesanggupan merespons permasalahan kekinian yang dihadapi oleh masyarakat pesisir; dan ketiga, menyediakan ruang partisipasi aktif kepada para peserta untuk mengaktualisasikan pemikiran dan keterampilan yang sudah diperoleh selama mengikuti Sekolah Djuanda.
Nama Kegiatan
Kegiatan ini dinamai Sekolah Djuanda – KIARA.
Waktu dan Tempat Kegiatan
Sekolah Djuanda akan diadakan pada tanggal 1-30 September 2016 di Jakarta.
Persyaratan Peserta
- Sarjana atau Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Hukum, dan Kajian Sosial
- Bagi yang masih berstatus mahasiswa minimal sudah menempuh mata kuliah 120 SKS (dibuktikan dengan fotokopi atau pindaian/scan transkrip nilai atau Kartu Hasil Studi terakhir)
- Berusia maksimal 25 tahun pada saat hari pendaftaran: 1-16 Agustus 2016 (pada hari pendaftaran terakhir: 16 Agustus 2016, calon peserta belum berusia 26 tahun)
- Bukan Pegawai Negeri Sipil/ TNI/ POLRI
- Mengisi formulir pendaftaran calon peserta di website KIARA: (Download Formulir)
- Mengikuti ujian seleksi yang akan diselenggarakan serentak pada Sabtu, 20 Agustus 2016
- Biaya mengikuti Sekolah Djuanda 2016: Rp 750.000 (Tujuh Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah)
- Pembayaran dilakukan setelah peserta dinyatakan lulus atau pada saat daftar ulang secara langsung ke panitia
- Keputusan panitia tidak dapat diganggu gugat
Beasiswa
- Tersedia 3 beasiswa bagi para peserta dengan kriteria: (a) IPK Kumulatif (120 SKS) 3,50; (b) Cakap berbahasa Inggris secara lisan dan tulisan; dan (c) Memiliki pengalaman berorganisasi di kampus maupun non-kampus selama 1 tahun (disertai Surat Pernyataan dari organisasi terkait).
- Pengajuan beasiswa melalui surat permohonan dan ditujukan kepada Ketua Panitia Sekolah Djuanda
- Permohonan beasiswa dikirim dalam rentang waktu 8-16 Agustus 2016 ke alamat kiara@kiara.or.id.
- Panitia akan mewawancarai calon penerima beasiswa. Jadwal wawancara akan ditentukan panitia dengan menghubungi masing-masing pemohon beasiswa
- Keputusan panitia tidak dapat diganggu gugat
Pengiriman Berkas Kelengkapan Online
- Pengiriman berkas dilakukan sepanjang periode pendaftaran 1-16 Agustus
- Berkas yang harus dikirimkan adalah:
- Scan Ijasah S1/Tanda Kelulusan yang sudah dilegalisir (bagi yang lulus)
- Scan Hasil belajar/transkip 120 SKS (bagi mahasiswa)
- Scan Kartu Identitas berupa KTP/SIM
- Softcopy pasfoto ukuran 3×4 berwarna
- Seluruh berkas dikirim ke email: kiara@kiara.or.id dengan subyek:
Berkas Peserta Sekolah Djuanda 2016_Nama Lengkap
Contoh: Berkas Peserta Sekolah Djuanda 2016_Umbu Wulang
Ujian Seleksi
Calon Peserta di Jabodetabek:
- Memenuhi seluruh persyaratan Peserta Sekolah Djuanda di atas;
- Ujian Tertulis akan dilaksanakan secara langsung dan serentak di Sekretariat Nasional KIARA yang akan dilaksanakan pada Sabtu, 20 Agustus 2016;
Ujian dibagi menjadi dua gelombang:
Gelombang I : Pukul 10.00 – 12.00 WIB
Gelombang II : Pukul 13.00 – 15.00 WIB
Calon Peserta di luar Jabodetabek:
- Memenuhi seluruh persyaratan Peserta Sekolah Djuanda 2016
- Ujian tertulis dilakukan serentak secara online pada 20 Agustus 2016 Pukul 16.30-18.00 WIB
Daftar Ulang
- Daftar ulang bagi peserta yang dinyatakan lulus dilakukan pada 22 – 26 Agustus 2016, Pukul 10.00-17.00 WIB di Sekretariat Nasional KIARA, Jalan Kedondong Blok C No. 19, Perumahan Kalibata Indah, Jakarta Selatan
- Pada saat daftar ulang, calon peserta membawa:
- Berkas asli (ijazah atau transkrip dan KTP atau SIM) untuk verifikasi data
- Pasfoto berwarna, ukuran 3×4 (2 lembar), ukuran 4×6 (1 lembar) (diberi nama di belakang foto)
- Membuat Surat Pernyataan Tidak Dalam Ikatan Dinas sebagai PNS/TNI/POLRI yang sudah ditandatangani
- Membuat Surat Pernyataan Bersedia Mengikuti Seluruh Rangkaian Sekolah Djuanda 2016 yang sudah ditandatangani.
WAKTU PELAKSANAAN: 1 – 30 September 2016
PENGUMUMAN KELULUSAN PESERTA: 21 Agustus 2016
DAFTAR ULANG: 22 – 26 Agustus 2016
Untuk informasi lengkapnya dapat menghubungi:
Susan Herawati (0821 1172 7050)
Parid Ridwanudin (0857 1733 7640)
KIARA (021-799 4888)
Pengumuman Peserta Lolos Seleksi dan Ujian Tertulis Sekolah Djuanda
Pengumuman Peserta Lolos Seleksi Tes Tulis Sekolah Djuanda 2016